Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Sholawat dan salam tercurah kepada junjungan kita Rasulullah , Muhammad Sholallahu’alayhi wassalam, keluarga beliau, para sahabat beliau, para ulama dimasa lalu dan masa sekarang yang berjalan dengan tuntunan beliau, dan seluruh kaum muslimin dimanapun berada, yang menjadi manusia-manusia akhir zaman, yang berhadapan dengan bermacam-macam ideologi “gila” dari segala penjuru, sekulerisme, pluralisme, liberalisme, materialisme, atheisme, dsbnya baik dalam rupanya yang “lembut” sampai kepada rupanya yang “kasar”, yang berusaha menjauhkan seorang muslim dari identitas yang sebenarnya. Alhamdulillah..kita masih ditakdirkan Allah Subhanahu wata’ala sebagai seorang muslim, dan semoga dimudahkan untuk melihat yang benar itu benar dan yang salah itu salah.
Agama Islam yang kita yakini adalah agama fitrah. Dien ini ada karena kehendak Allah Subhanahu wata’ala kecintaanNya kepada kita. Tidaklah Allah Subhanahuwata’ala mengabarkan sebuah larangan kecuali tersimpan dibaliknya keburukan-keburukan yang dapat merendahkan manusia, menyusahkan manusia, merusak manusia, bahkan menghancurkan manusia dan lingkungannya. Dan tidaklah Allah Subhanahu wata’ala memerintahkan sesuatu kepada kita kecuali ianya untuk memuliakan manusia, memudahkan manusia, memperbaiki manusia, bahkan memberi manfaat yang sangat besar kepada manusia dan lingkungannya.
Allah Subhanahu wata’ala juga telah menurunkan seorang manusia yang sempurna, pengemban pertama dan utama risalah dinul Islam ini, figur nyata bagaimana mengimplementasi tuntunan Al Quran, tauladan yang tiada tandingannya, yang tidak berbicara kecuali dengan kejujuran dan kebaikan, dsbnya. Mencintai Allah Subhanahu wata’ala, berarti mencintai Rasulullah Sholallahu’alayhi wassalam, dan mencintai seseorang karena Allah, berarti menjaga kesesuaian cinta itu dengan tuntunan Allah Subhanahu wata’ala serta tuntunan Rasulullah Sholallahu’alayhi wassalam.
Berbicara tentang perasaan cinta, tidak ada yang berbeda antara mereka yang beriman dan mereka yang tidak beriman. Fitrah manusia untuk mencintai dan dicintai dikaruniakan Allah Subhanahu wata’ala bagi setiap manusia. Fitrah manusia untuk saling merindui, berkasih sayang, merasakan sentuhan, .. dsbnya juga adalah fitrah manusia yang telah Allah tetapkan dan mesti dipenuhi. Tetapi penyikapan dan pemenuhan fitrah tadi, seharusnyalah dalam koridor keimanan kita kepada Allah Subhanahu wata’ala. Itulah kenapa ketika kita mengetahui bahwa Islam memberi batasan-batasan yang ketat dalam kaitannya dengan cinta pra nikah ini, kita berusaha untuk memenuhinya, karena inilah bentuk cinta Allah Subhanahu wata’ala yang sangat mengetahui tentang karakter ciptaanNya dari ciptaanNya itu sendiri.
Apakah sama keadaannya antara orang yang sekedar ‘mengakui’ adanya Tuhan dengan orang yang berkata “kami telah beriman” ? Tidak!, karena konsekuensi perkataan “kami telah beriman” itu akan mendatangkan ujian demi ujian yang jika seseorang itu sabar(menyelesaikan ujian tersebut dengan sikap yang terbaik dan pilihan2 positif serta ikhlash), maka ia akan beroleh nikmat yang berlipat-lipat dari Allah Subhanahu wata’ala. Lain halnya dengan orang yang sekedar ‘mengakui’ adanya Tuhan tetapi tidak beriman..beribu-ribu kalipun ia berbuat baik, tetapi perbuatan itu tidak akan ada nilainya disisi Allah.
Begitu juga dengan keadaannya dengan orang yang jatuh cinta, apakah sama keadaannya orang yang hanya mengatakan ‘aku cinta padamu’ tanpa ia menikahinya, dengan orang yang berkata ‘aku mencintaimu’ dengan pendahuluan ta’aruf yang syar’i dan disahkan dalam pernikahan? Tidak!Karena bagi 2 orang yang saling mencintai dan menjaganya hingga masuk ke dalam gerbang pernikahan, maka mulai dari pernyataan cintanya, berpegangan tangannya, saling menatapnya, dsbnya bernilai pahala dan menggugurkan dosa. Sedangkan pada kondisi yang pertama, hal itu justru akan menghilangkan malu(baca: tanda2 keimanan seseorang) diantara kedua insan lain jenis itu sedikit demi sedikit, silaki-laki akan memandang si gadis dengan berulang-ulang, si laki-laki akan mencari cara untuk memegang tangannya, dan seterusnya yang tidak lain semua itu adalah zina-zina kecil, penghulu terjadinya zina yang besar, na’udzubillah.
Katakanlah sekarang banyak yang berpacaran dibandingkan yang tidak, atau bahkan pelakonnya seorang kiayi sekalipun, atau seorang profesor sekalipun, dll, hal itu tidak menjadi ukuran bahwa pacaran itu kemudian menjadi benar. Karena kebenaran dan kemaksiatan itu diukur kesesuaiannya dengan tuntunan yang ada di dalam Al Quran dan Sunnah. Wallahu’alam.
wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Tinisyifa
Jul 20, 2008 @ 09:49:54
Assalamu’alaikum warrahmatullah wabarakatuh,
Hanya ingin bertanya,
bagaimana kalo seandainya kita taaruf jarak jauh?, hanya di antara ikhwan dan akhwat yang tau , mungkin bisa di katakan tanda kutip “pacaran jarak jauh”, jika “pacaran ini di laksanakan dalam waktu lama, satu atau dua tahunan misal dan setelah siap baru akan melaksanakan pernikahan?
adakah zinah yang telah di lakukan? apakah Islam melarang perwujudan cinta atau taaruf jarak jauh ini?
tolong penjelasanya…..
Jazakallah
Wassalamu’alaikum
admin:
wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh
jazakillah khoir..
Pastikan kembali tujuan ta’aruf itu untuk apa? Jika hanya sebatas teman dan hanya untuk berteman, jalinlah setiap komunikasi dengan si ikhwan atas sebuah manfaat yang jelas, tujuan yang jelas, dan bahasa yang jelas.
Kalaulah pernikahan masih jauh diujung mana(blm jelas kapannya), sebaiknya batasi interaksi dengan si ikhwan. Interaksi yang intens meski itu dilakukan dengan jarak yang jauh, tetap saja akan membuaikan kita, apakah itu melalui kata-kata, ataupun angan-angan, sedangkan sebagian dari perkataan dan angan-angan itu pasti ada padanya zina mulut dan zina hati. Seberapa besar zina (meski kategorinya kecil) yang kita lakukan, wallahu’alam, tetapi tentu tidak kecil lagi, jika terus menerus kita lakukan, apalagi dalam jangka waktu yang lama. Dan semakin sering hal itu kita lakukan, semakin jauh kita dengan tujuan mulia yang hendak diraih. Harapan yang telah terlanjur dibawa tinggi, tiba-tiba dibuyarkan oleh kenyataan yang sebaliknya, pernikahan tidak terjadi, setelah ‘hubungan’ terjalin 1,2 atau lebih tahun. Pertama, waktu yang dihabiskan selama ini menjadi tak bernilai..kedua, ada banyak kerugian yang didapat..ketiga, frame kita tentang calon pasangan yang ‘ideal'(kalo dalam bahasa Islam..cari yang agamanya baik) telah terdistorsi sedemikian rupa akibat sakit hati(entah disadari atau tidak) yang kita alami, sehingga seringkali kita tidak siap dengan ‘kekurangan’ orang lain, dan cenderung menganggap bahwa dengan “pacaran” lah seseorang bisa lebih dikenali. Padahal tidak ada orang yang berpacaran yang akan menunjukkan kekurangannya seperti apa.
Itulah mungkin, salah satu sebab kenapa mereka yang berpacaran itu sangat sulit untuk menyegerakan pernikahan, karena komunikasi yang mereka bangun adalah komunikasi pura-pura. Pura-pura menjadi manusia terbaik, pura-pura yang paling perhatian sama kita, pura-pura yang paling baik perkataannya(melalui puisi, rayuan, sms tausiah, tahajud’s miscall..hehehe), dsbnya. Sehingga ada keraguan(ntah disadari atau tidak) yang besar pada saat (terutama) si ikhwan ‘ditantang’ untuk segera menikahi si akhwat.
Kalau memang jodoh, toh tidak akan lari kemana kan? Judul “Ketika cinta bertasbih” menurut saya memiliki filosofi, bahwa ketika cinta itu ‘dihunjamkan’ Allah SWT ke dalam hati insan yang merasakannya, maka dengan segera penyikapannya dijaga agar sesuai dengan tuntunan Allah SWT, bahasanya “cinta bertasbih”. Orang yang benar cintanya, tentu tidak akan melupakan Zat yang telah menganugrahkan cinta itu. Cara perkenalannya adalah cara yang ma’ruf, cara-cara yang jauh dari terjadinya khalwat(baik langsung maupun virtual/chating/sms mesra, telpon mesra dll), tidak berdua-duan, tidak mengumbar pandangan dan kata-kata, menyertakan muhrim, dan yang terpenting tujuannya adalah menyegerakan pernikahan.
Jadi Islam bukan melarang/membatasi sebuah ta’aruf berdasarkan jauh dekat, tetapi lebih menekankan kepada tujuan dan cara yang ditempuh. Karena diterimanya sebuah amal, selain masalah niat, tentu saja kesesuaian cara harus menjadi pertimbangan yang utama, wallahu’alam.
wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Tinisyifa
Aug 07, 2008 @ 12:24:18
Subhanallah
Syukran akh/ukh
Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan dunia akhirat, amin.
admin:
alhamdulillahirabbil’alamiin
aamiin ya Allah..
wa iyyakum
wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Quddus
Aug 28, 2008 @ 13:07:18
Assalamu’alaikum,
jazakillah khair . .
tulisanny alhamdulillah mengajarkan sesuatu pada saya,
saya ingin nanya, gmn agar menjaga kesucian cinta kita pada orang yg kita cintai?
jujur, saya mencintai seorang akhwat, namun saya dan dia tidak menjalin hubungan apa2, saya juga tidak menyatakan perasaan saya padanya, walaupun sebenarnya saya ingin, namun . . saya takut, takut malah menjerumuskan si akhwat dan saya, karena tidak bisa lagi menjaga fitrah dari Allah,
mohon penjelasannya . .
Jazakillah khair . .
admin :
wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh
alhamdulillah.. semoga tetap istiqomah..
Sejatinya perasaan cinta itu sendiri adalah fitrah. Dan perasaan cinta diawal itu laksana bibit sebuah bunga. Bibit itu akan tumbuh dan berkembang jika ia terus-menerus kita sirami. Tetapi bibit itu membutuhkan sebuah legitimasi yang bernama “ijab qabul” agar ia tumbuh dengan indah dan sempurna, jika itu tidak dilakukan, maka tumbuhan cinta itu akan berbarengan dengan tumbuhnya berbagai macam rumput liar, dan ‘hama’ yang menyertai, yang setiap saat mengincar “keindahan” bunga cinta itu, merusaknya, mengurangi nilai keindahannya, dan bahkan dapat menjadikannya mati.
Kembalikanlah perasaan cinta itu dalam penjagaan Allah SWT. Adukanlah kepada Allah SWT, dan jauhkan pikiran kita dari khayalan-khayalan mengenai si dia, hal ini berguna untuk menetralkan gejolak hati kita. Sehingga dengan itu, antum dapat melihat dan menimbang segala hal secara objektif tanpa terintervensi oleh nafsu semata. Disamping itu juga untuk menghindarkan diri kita dari harapan yang tinggi terhadap si akhwat. Jika kesiapan dan kemampuan menikah sudah ada, usahakanlah proses menuju “katakan cinta” itu dengan proses yang syar’i. Mungkin bisa dengan menjajaki melalui teman si akhwat, apakah si akhwat sudah siap untuk “proses”, ataukah justru sedang berproses dsbnya?. Jika belum siap atau memiliki kemampuan, teruslah memperbaiki diri, dan berpuasalah.
Jadi..nyatakanlah cinta itu diwaktu yang tepat dan dimoment yang tepat. wallahu’alam
wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.
febee...^
Sep 18, 2008 @ 15:41:35
wew..
saiia mmg bkn trmsug
org2 yg sgd briman,
krn org yg briman.. hny
ALLAH swt yg twu,
..
setau saiia,
qta trlhir dr kakek n ne2k moyang
qta, yaituu..
nabi Adam n Hawa..
dan qta tdak trlhir
dg sihir ato “bimsalabim”..
tpii, dg cinta..
dan cinta itu, krn sbwah proses hubungan ssorg..
dan pcran yg
indah.. adlah, sbwah proses utk mghdirkan
cinta yg indah..
Laila
Sep 19, 2008 @ 14:59:04
assalamualaikum…
stelah membaca blog tersebut alhamdulillah saya menjadi lebih tau dan lebih mengerti.yang saya tanyakan:bagaimana cara berpacaran yang benar menurut pandangan islam? apakah kita salah apabila kita mencintai seseorang dengan tulus apa adanya? dan bagaimana cara kita agar kita tidak bersedih apabila seseorang yang kita cintai itu meninggalkan kita ? dan satu lagi, bagaimana cara kita untuk mencintai seseorang itu karena ALLAH dengan sempurna ?
trimakasih…wassalamualaikum.
soraya
Mar 05, 2009 @ 14:06:12
asslm. kak.. terimakasih banyak ya.. saya jadi paham, insyaAllah mau merubahnya, doakan agar istiqomah ya..
makasih sekali lagi.. semoga Allah membalas kebaikan kk.
Bitok
Apr 11, 2009 @ 01:12:47
Assalamu’alaikum warrah matullah
sya mw tnya. Gmna ch cranya agar kita lbh mncntai Allah dri pda mncintai pcr?? Spt coment2 d ats, bhwa bla qt ingn mncntai pcr krn 4jj. Mka qt hrs mncntai 4jj dngn smprna, krn bla qt mncntai 4jj dgn smprna, mka qt jga akn mncntai mnusia dngn smprna pla. Gmna ??
Wasalamu’alaikum warrah matullah
anis septiani asla
Apr 19, 2009 @ 22:34:15
salam , akh/ukh .
saya ingin bertanya ! saat ini saya sdng suka sm ssorang , ttpi sy msh bingung , dosakah kita mencintai dia ? karena kita tidak blh mncintai seseorang melebihi cinta kita kepada ALLAH SWT.
Jazakumullah .
Ukhti G
Jun 03, 2009 @ 00:11:37
Assalamualaikum wr wb..
Subhanallah, nice article..
Saya ingin bertanya.
Bagaimana kita meyakini bahwa seseorang itu adalah jodoh yang Allah tunjukan kepada kita? Karena ternyata, begitu kuat keyakinan yang saya rasakan bahwa dia adalah jodoh saya namun selalu ada saja ujian yang membuat kelegalan mencintai dan dicintai menjadi sulit diwujudkan (pernikahan).
Dan bagaimana jika dikaitkan dengan hadits yang mengatakan: Biarpun bumi dan seluruh isinya berusaha untuk menyatukan dua insan, jika Allah tidak berkehendak maka mereka tidak akan bersatu. Dan biarpun bumi dan seluruh isinya bersatu untuk memisahkan dua insan, jika Allah berkehendak menyatukan mereka maka mereka akan bersatu juga.
Contoh kasus yang saya alami:
Saya meyakini seseorang itu yang akan mejadi jodoh saya, namun ternyata semua orang terdekat saya tidak ada yang setuju karena ikhwan tersebut belum siap menikah. Di lain sisi, mereka setuju jika yang saya pilih adalah ikhwan yang lain (yang telah siap menikah).
Jazakallah khairan..
Dwi atika
Dec 08, 2009 @ 16:06:28
Assalamualaikum wr. Wb
Saia ingn tanya,
Mencintai seseorang karena Allah itu maksudnya yg bgaimana? Apakah karena akhlaknya yg baik dan ketakwaannya pada Allah? Mohon penjelasannya tentang cinta yg diridhai Allah SWT. Terima kasih. Kalau tidak repot, tlg bls juga ke email saia.
Wasalam,
paramita
Dec 14, 2009 @ 09:30:25
asalamualaikum…
sy mw tny,sy bkn gds yg tw tentang agama,sy hny mndptkn pnddkn agama sdkt demi sdkt2,,sy punya pacar,dy slalu selingkuh dgn gadis yg ilmu agamnay lbh bgs dr sy,tp trnyt gds i2 g sebaik yg dy pikir,,bgmn sy menghadapi pcr sy yg slalu bhngin sy dgn gds yg depnya aja alim,,
Hernowo
Jan 29, 2010 @ 07:15:59
aslkmww.
skrng sy sdng mnjalin hbungn.
sblm nya sy g ngin gni,hny ngin brteman tp sy khawatir dia akn jd dgn org ln ataupun pnh mnyukai org lain.
shingga sy mngambil jlan ni n qt brencana mnikah dngannya sktr 4,5thn lg stlh dia lu2s & sy sdh brpenghasiln n tabungn yg ckup.
sy g ngin hbungn qt mrendahkn dirinya d hadapanNya.
mnrt anda bgaimna solusi yg baik n bnar?
alaufa
Apr 23, 2010 @ 03:06:39
Assalamualaikum wr. Wb
subhanallah …
hati saya semakin terlecut untuk selalu mencintai allah dan rasulnya
salam akh/ukh,
saya memiliki problematika percintaan di antara 2 perempuan,
perempuan 1 : dia adalah perempuan yang sangat dekat dengan saya, sudah 2 tahun lebih kami menjalin hubungan dengan niat sebagai penyemangat satu sama lain dalam bidang ilmu dunia karna usia kami adalah seorang mahasiswa/i, saya adalah orang yang lebih di dengarnya dari pada kedua orang tuanya dalam hal pembinaan akhlak dan ketakwaan, jarak kami berjauhan, namun silaturrahim kami tidak pernah lepas melalui handphone, saya adalah orang yang selalu mengingatkan untuk terus saling meningkatkan keimanan dan ketakwaan kami berdua,dan kebiasaan saya yang selalu menjadi motivator itu ternyata membuatnya sangat mencintai saya, dan begitupun sebaliknya, namun kami selalu berusaha menjaga dan mengurangi hal-hal yang bersifat menuju pada zina . insya allah mudah – mudahan barokah (begitulah doa kami selalu) .
perempuan 2:dia adalah teman yang sudah 5 tahun tidak bertemu, dia satu kota dengan saya namun dia menuntut ilmu di kota para pelajar nun jauh disana, kedekatan kami bermula pada saat dia putus dari pacarnya, dan dengan harapan yang tak dimintanya adalah sebuah jalan keluar dari permasalahannya, akhirnya saya memberi sedikit demi sedikit motivasi untuk bangkit, tanpa disadari hubungan kami lewat sms itu semakin akrab, dan bisa saya menyimpulkan bahwa dia sudah menyukai saya, belum ada sebulan pas kami dekat, ibunya di operasi karna suatu penyakit dan tepat pada saat itu juga dia mengalami kecelakaan dan menyebabkan patah tulang pada kakinya, entah kenapa hati saya terasa pedih mendengarnya, akhirnya sayalah yang menjadi motivatornya untuk membawanya bangkit dan terus beristirja atas apa yang menimpanya, akhirnya dia cuti dari kuliah dan pulang setelah ibunya sudah baikan dari operasi, sesampainya di rumah, cintanya semakin menjadi2 pada saya ketika saya menengoknya, ketika saya menjauh perlahan2 dan memberikan alasan bahwa cinta ini sudah menuju pada nafsunya dengan bahasa yang sangat lembut, tapi dia kemudian memberikan balasan bahwa saya telah menyakiti hatinya, cintanya yang terlalu menggebu-gebu itu kurasa sudah tidak lazim bagi saya, dia masih menghubungi saya lewat sms dengan kata2 merasa tersakiti dan penuh kebencian….
adakah pandangan akh/ukh yang bisa membantu saya, saya sudah mencurahkan maslah ini pada orang terdekat saya, tapi dirasa masih belum bisa menguatkan hati saya, dan sudah saya adukan pada allah dengan penuh harap jalan keluar yang indah, mudah2n allah membukanya…
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh
agnia
May 19, 2010 @ 14:42:51
asssss,,,ust
ust… ana siswi aliyah kelas 3. begini ust,,ada seorang ikhwan yang sudah lama mencintai ana. dan dia pernah mengatakan kalau dia akan melamar saya ketika saya lulus aliyah nanti…saya yaqin kalau dia adalah lelaki yang dapat bertanggungjawab pada keluarga saya dan di hadapan ALLAH kelak. tapi saya belum siap untuk menikah muda di lain sisi saya juga takut tidak bisa mendapatkan ikhwan seperti dia nanti. apa yang harus saya lakukan ust??????????karena ini juga rahasia tak ada seorang pun yang tahu maslah ini termasuk keluaga saya.
mohon penjelsannya ust
jazakallah
soemanov
Aug 08, 2010 @ 08:29:04
Assalamualaikum wr. Wb
Terimakasih sebelumnya saya ucapkan…. saya senang bisa mampir di blog ini… banyak sekali pelajaran yang bisa saya dapatkan disini… semoga apa yang saya dapat ini, bisa menambah keimanan saya kepada Sang Maha Pengasih, ALLAH SWT… Amin…
Salam kenal dari saya (^_^)…
Setiap manusia pasti punya masalahh, apa lagi dengan yang namanya CINTA… Cinta itu kalau di bahas nga akan ada habisnya ya… he he he…
Saya punya masalah sedikit… tapi sebelum itu saya ingin bercerita sedikit pengalaman saya dengan yang namanya CINTA…
Dulu saya nga tau apa itu cinta… kenapa semua orang menyukai cinta… banyak yang bahagia dengan cinta, dan ada juga yang sedih karena cinta… apa tujuan dari cinta… Perlahan saya mencari artinya, dan sampai sekarang juga… he he he… Tentunya dengan konteks tetap di jalan Allah SWT dan tidak menyimpang dari Ajaran Islam…
Saya kenal dengan beberapa wanita, dan hubungan saya sebatas teman… banyak pelajaran yang saya dapat mbak… dan itu semua tentang Cinta… Ada yang bahagia, ada juga yang tersakiiti… ada yang berkorban demi cinta, hingga memebrikan semua yang ia miliki kepada orang yg ia cintai… Masyaallah… allah maha mengetahui…
Dan hingga akhirnya ada seorang Ikhwan yang saya temui… sebelumnya saya belum pernah ketemu dengannya… saya kenal dia dari dunia maya.. Dia anak yang baik, dan juga shaleha… kami sering memberi support dan dukungan baik dalam hal dunia dan juga akhirat (ilmu agama)… banyak yang saya dapat dari dia, karena tentang agama dia banyak tau dari pada saya… Dan semua berawal dari sana mbak…
Ada satu hal yang saya dapat darinya, yaitu bagaimana Mencintai seseorang karena Allah, seperti judul artikel di atas ini…
Jujur mbak, saya bukan orang yang tau dengan agama, masih banyak yang kurang saya miliki, dan saya ingin berusaha menambah ilmu saya, untuk diri sendiri dan juga orang lain (tentunya untuk kaum muslimin)… semuanya demi menambah rasa Cinta saya kepada Allah STW…
Nah, kembali kepertanyaan… Saya ingin bertanya mbak.
1. Bagaimana cara menyikapi perasaan seseorang kepada kita yang mencintai kita, tentunya kita tidak ingin melukai perasaannya, dan kita ingin membalas kebaikan dan perhatiannya bukan karena kita cinta kepadanya melainkan rasa syukur kepada Allah…???
2. Bagaimana jika ada seseorang wanita bertanya kepada kita tentang pacarnya, sementara kita kenal dengan sifat pacarnya (baik dan buruk). Kita ingin memberi tahu dia bahwa pacarnya itu nga baik tapi kita takut melukai perasaanya, dan menghancurkan hubungannya. Apa yang harus kita lakukan?
Terimakasih ya mbak… Semoga kita selalu dalam lindungiNya… Amin
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.
F Syawal
Aug 10, 2010 @ 16:03:02
Assalamu’alaikum wr.wb.
saya ingin bertanya,, bisa tolong dijelaskan di berikan contoh kongkrit dikehidupan sehari2 dalam menjalin hubungan (mencintai lawan jenis) karna Allah dan bagaimana caranya agar qta dapat mencintai seseorg karna Allah,,khususnya dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis..
terima kasih sebelumnya..
wasalamu’alaikum wr.wb
admin :
wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Allah SWT berfirman “Katakanlah ‘Jika kamu mencintai Allah ikutilah aku niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Al Imran :31).
Mencintai seseorang karena Allah SWT hanya dapat dipahami ketika seseorang sudah berusaha meletakkan cintanya yang tertinggi hanya kepada Allah SWT, kemudian kepada Rasulullah SAW baru kemudian kepada sesama/ makhluk yang lainnya.
Terkait dengan konteks ‘mencintai lawan jenis’ karna Allah SWT, sederhananya ia akan mencintai lawan jenis itu dengan cara-cara yang dibenarkan oleh Allah SWT dan RasulNya. Ia akan memulai niatnya dengan sebuah tujuan yang utuh, yakni membangun sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah bukan sekedar sebagai pemuasan nafsu sesaatnya. Kemudian ia akan mempelajari aturan2 syariat mengenai apa yang boleh dan apa yang mesti dihindari/ tidak boleh dalam kaitannya ketika ia berinteraksi dengan lawan jenis. Ia tidak akan sembarangan mengucapkan kata “aku cinta padamu” kepada orang yang belum Allah SWT halalkan untuknya melalui pernikahan. Ia akan menjaga proses perkenalannya kepada lawan jenis yang ia sukai tersebut agar jauh dari apa-apa yang dilarang oleh Allah SWT dan RasulNya. Dan ketika ternyata kenyataan berkata lain misalkan cintanya bertepuk sebelah tangan, maka ia tidak larut dalam kekecewaan, bahkan ia segera bersyukur karena peristiwa itu akan menjadi jalan ia mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dibandingkan dgn saat ini, karena adalah janji Allah SWT bagi mereka yang bersabar, maka Allah SWT akan gantikan dengan kenikmatan yang berlipat ganda. Allahu’alam.
wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh
sergeant
Aug 15, 2010 @ 13:14:36
Assalamu’alaikum wr.wb.
Sebelumnya saya mohon maaf, saya tidak tahu adminnya ternyata pria… he he he…
Saya ingin bertanya, tapi kelihatannya pertanyaan dari sdr F Syawal said sudah mewakili dari pertanyaan saya…
Tapi sedikit ada yang membuat saya bingung, dan saya tidak tahu jawabannya. Begini mas… Islam tidak pernah mengajarkan kita berpacaran untuk mencari pasangan hidup, tetapi Ta’aruf adalah jalan untuk menjeput jodoh itu… Saya ingin sekali mengetahui lebih dalam tentang ta’aruf, karena saya tidak ingin mempelajari setengah setengah. Mas bisa jelaskan sedikit tentang ta’aruf, hal yang boleh dan tidak boleh di lakukan dalam ta’aruf dan di mana saya bisa mempelajarinya, baik itu buku atau situs ttg ta’aruf… Mohon bantuannya…
wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Muh Iksan
Sep 12, 2010 @ 23:42:50
Assalamalaikum kk
Kak sbelumnya sy memohon maaf jika ada kata2 yg sy tulis ini slah … ??
Kak ku dulu pernah pacaran, tapi skrng udah putus ..!!
Stelah putus kami yg dulunya shabat karib skrng dia malah gak mw bicara n ngomong ma sy ..???
jujur kk Q syang ma dia kk sngat cinta tapi ku gak mw ngatain kepadax soalx ku takut nanti kembali pcaran ma dia n terjerumus dalam lautan dosa kk..
Gmana yach kk cara ngadapinnya kk???
Tolong yach kk … ^_^
Wassalamualaikum wr.wb
nf
Jan 07, 2011 @ 14:27:32
Assalammualaikum..
maaf sebelumny, sya nimbrung dsini,,bnyak hal yg mo sya tanya kan, smoga admin bsa membantu,,
Sya dlu pernah pacaran tp cma 2 bulan doank, stelah itu qta putus, dan stelah d omongin lgi qta mutusin utk ga pacaran krna takut akan hal negatif yg d sebabkan pcaran, Alhamdulillah qta cepat dsadarkan..tp jujur ja sya merasa kehilangan dy, wlaupun sya tau pacaran itu bnyak dosa, tp dsaat lemahny sya, sya jga sering keingat sma dy dan membayangkan dy, tp skrang2 sya berusaha utk mnyerahkan smuany pada Allah,,dan qta pun udah jrang bgt berkomunikasi
Belum lama ini, sya tau klo cowo itu pun msih mnyimpan rasa buat sya, tp dy menjaga utk tetap ga mau pacaran, katany dy takut dosa, wktu itu pacaran krna kekhilafan dan sya pun msih mnyimpan rasa yg sama,,
skrang yg sya mau tanyakan, akhir2 ni keinginan sya pngen nikah begitu besar, sya udah mulai mnyiapkan diri dgn mpelajari buku2 tentang pernikahan dan ortu pun udah nyuruh sya nikah, besar keinginan sya utk segera menikah, sya tkut dosa klo sering mnbyangkan org yg bukan muhrim sya n sya ingin bgt beribadah lg dlam sebuah kluarga..
apa yg hrus sya lakukan?? kmarin ortu nanya sya punya tmen deket laki2 ga, trus sya jwab klo dlu prnah, ortu mlah nyuruh sya utk nanya k si cowo itu, apakah dy mau sgera menikah, tp sya ga brani, gmana sya ngomong ny??
dan gimana dgn keinginan sya yg pngen menikah?? sya takut dosa mas, makany pngen cpat2 nikah, krn sya msih sering kbayang tentang s cowo itu,,skrang dsholat sya, sya berdoa smoga Allah mndekatkan jodoh sya n klo cowo itu terbaik mnurut Allah buat sya, smoga Allah mnjodohkan kmi,, apakah slah sya berdoa sperti itu..
Jujur sya mnghendaki laki2 itu sbgai jodoh sya, krna yg sya liat skrang agamany bgus, sya sngat mengingin laki2 yg agamany bagus biar bsa mnuntun sya utk mkin dekat sma Allah, sya pngen laki2 yg sholeh krna sya bercita2 drmah sya nantiny slalu ada sholat berjamaah,,,
Mohon penjelasanny y mas,,gmana sya hrus bertindak..
terima kasih sbelumny..
ukhti..
Jan 07, 2011 @ 17:23:25
asslamualaikm..
saya pernah melakukan kesalahn..dalam pacaran dahulu,hingga saya kehilangan hrta paling berharga wanita punya,,namun kini saya berusaha untuk bertaubat,saya beraharap untuk mendapatkan lelaki sholeh yang mencintai agama..apakah saya pantas mendapatkan itu semua?dan apa saya harus jujur tentang saya yang sebenarnya?kalau saya jujur,pasti tidak ada laki” sholeh yang mau menikahi saya..
ukhti...
Feb 16, 2011 @ 13:14:55
assalamualikum,,,
terimakasih atas jawabannya,,sejauh ini beberapa kali lelaki hendak melamar saya,,namun saya menolaknya,,bagaimana jika dia tahu tentang saya??sedangkan saya tak sanggup untk berkata jujur tentang masa lalu saya..saya benar” tdk sanggup,,mreka hanya mellihat saya dengan busana akhwat saya,ketika saya mengingat masa lalu saya ,rasanya hati ini hancur sekali,,saya sudah melupakan semua kesalahan dan masa lalu saya,,hingga saya berniat untuk pergi dari kota ini,meninggalkan semuanya,,saya juga berharap jika memang tdk di dunia ini,mungkin kelak di akhirat nanti,,kadang saya mencintai seseorang namun itu hanya cinta sebelah tangan,,salah kah jika saya berniat untuk pergi dan mengasingkan diri???
ukhti...
Feb 16, 2011 @ 20:55:15
assalamualikum ,,
syukron atas segala nasihatnya,,
berdamai dengan masa lalu,,itu lah hal yg belum mampu saya lakukan,,saya sudah mengrti saran tentang ta’aruf itu semoga saya mampu ,,
namun bagaimana jika ia menanyakan dengan siapa saya melakukannya???saya benci sekali dengan lelaki itu ,,yang telah meninggalkan saya begitu saja dengan wanita lain,,saya tidak sanggup mengingatnya,,
ketika saya datang ke sebuah majlis tak jarang saya di tawari ta’aruf,namun lagi” itu hal yg paling berat untuk saya
terkadang saya malu,banyak yg menanyakan agama kpd saya,dan menanyakan ttng kehidupan wanita sholeha mreka menjadikan saya sebgai cermin,padahal saya dulunya bukan lah wanita baik.tak jarang mereka memuji saya dengan jawaban dan solusi-solusi yang saya berikan,,apakah saya termasuk orang yg munafik??berdosa kah saya?
mengenai ta’aruf apa saya harus jujur dgn moderator ta’aruf nya ttng masa lalu saya??
Hanifah
Feb 17, 2011 @ 14:09:03
Assalamualaikum….
Thx infonya…^ ^ Semoga manfaat…
Dikit curhat nih,…Aku punya kenalan cwok, pertama kali kenal tuh lewat chatting…trus berlanjut ke sms…
Pembicaraan kami sehari2 normal layaknya temen…
Dia laki2 yg baik (menurutku) krn dia amat menghormati wanita..
Walaupun dia lebih banyak berbuat kebaikan pd manusia ketimbang pengabdiannya kepada Allah…
Tapi justru karena itu dalam hatiku muncul perasaan untuk membantu dia dekat dengan Allah dan lebih mengenal ttg Islam…
Dari dia aku banyak belajar untuk beramal sholeh, dan baginya ibadah..
Namun pada akhirnya kita harus pisah karena suatu alasan…
Tapi sampai sekarang masih ada perasaan itu dalam hatiku….
Yang mau saya tanyakan adl benarkah niatku ini??
Apakah cintaku benar2 murni dari Allah atau semata2 hanya nafsu belaka?
nf
Feb 21, 2011 @ 13:10:42
Assalammualaikum wr.wb..
trima kasih atas sarannya..skrang sya mo nanya lgi, smoga admin brsedia memberikan saran2 kpda sya lgi…
sya sudah brniat mo menanyakan perihal kesiapan cowo utk menikah, sya mnta tlong paman sya utk ngomong, tetapi smpai skrang blum jdi di omongin krna sya sempat ketemu djlan sma cowo itu n dia bilang kalo lg pusing krna lg ada mslah, makany sya pending utk ngomongin k dy,,,
Tapi skarang msalahny sya dpat info klo cowo itu dekat sma wanita laen,,sya mkin ga brani utk ngomong k dy,,,tp skrang rasany perasaan nya hancur, sya sedih bngat tau tentang ini semua..
sya berusaha utk tetap sbar, tp sya ttap merasa sedih, sya mhon saran2 dri admin…
terima kasih sebelumny..
wassalam
No Pacaran
Mar 06, 2011 @ 13:13:31
NO PACARAN
sri Mulyati
Mar 20, 2011 @ 13:44:20
subhanalloh…
sya mau tanya…bgaimana caranya qt bsa mncintai seseorang krn Alloh…
sblmya sya mcintai seorang itu hnya mngikuti kta hati…
…mhon ptunjuknya …
terima kasih sebelumnya
rischi
May 04, 2011 @ 21:10:09
assalamu’alaikum…akhi..wa ukhti…!
afwan sebelumnya, bolehkah saya co-pas untuk sahabat yang lainnya biar bisa mereka pahami
rischi
May 04, 2011 @ 21:18:24
assalamu’alaikum…akhi..wa ukhti…!
afwan sebelumnya, bolehkah saya co-pas untuk sahabat yang lainnya biar bisa mereka pahami..karna ada di antara sahabat saya yang mengetahui tapi ragu untuk melepaskan status pacaran mereka, apalagi saya dulu sudah pernah terjerumus pacaran,
tapi sekarang saya sedang mencari bagaimana mencintai sesungguhnya karena Allah SWT, yang bisa menjauhkan saya dari zina besar maupun kecil..
saya ingin sekali untuk di bimbing…
Amy Rahmie
Nov 01, 2011 @ 21:07:42
asslamu”alaikum..
mw nanya sekaligus curhat nich.. selama ini sy berdoa sm allah,semoga sy bisa brtemu dgn laki2 yang baik yang allah pilihkan untuk sy. dan alhamdulillah saat ini sy lg dekat ma seseorng.. alhamdulillah dy sayang sm sy, alhamdulillah jg dy bisa membimbing sy untuk slalu ingt ALLAH.. dy berharap sy bs mnjadi kekasihnya,tp smpai skarang sy tdak bisa mncintainya.. sy khawatir dy kecewa… ap yang harus sy lakukan????